Makassar, Buserterkini.com (Fiktif) — Komitmen UPT SPF SMP Negeri 33 Makassar dalam mewujudkan lingkungan sekolah yang bersih, sehat, dan lestari kembali dibuktikan melalui pelaksanaan kegiatan rutin ‘Sabtu Bersih’ secara masif pada pekan ini. Dipimpin langsung oleh Tim Adiwiyata sekolah, seluruh komponen—mulai dari guru, staf, hingga siswa—bergerak serentak dalam aksi kerja bakti dan pembenahan yang dibagi berdasarkan bidang tanggung jawab masing-masing.
Kegiatan ini bukan sekadar rutinitas mingguan, melainkan sebuah manifestasi nyata dari program Adiwiyata yang telah lama diusung oleh sekolah. Tujuannya jelas: menanamkan karakter peduli lingkungan sejak dini sambil mempersiapkan sekolah sebagai model edukasi lingkungan bagi masyarakat sekitar di Makassar.
Koordinasi dan Pembagian Tugas di Berbagai Bidang
Berbeda dari kerja bakti biasa, ‘Sabtu Bersih’ kali ini dilaksanakan dengan pembagian klaster area yang sangat terstruktur, memastikan setiap sudut sekolah mendapatkan sentuhan pembenahan yang spesifik.
1. Bidang Konservasi Tanaman (TOGA dan Kebun Sekolah): Kelompok yang bertanggung jawab atas area ini fokus pada penataan kembali Taman Obat Keluarga (TOGA), pemangkasan tanaman hias yang rimbun, serta persiapan media tanam baru di area green house. Pembenahan ini bertujuan memaksimalkan fungsi kebun sekolah sebagai sumber belajar biologi dan konservasi.
2. Bidang Sanitasi dan Drainase: Area vital ini menjadi fokus utama dalam menghadapi musim penghujan. Tim membersihkan seluruh saluran air, memastikan tidak ada sampah yang menyumbat, serta merawat lubang-lubang biopori yang berfungsi sebagai resapan air dan pengurai sampah organik.
3. Bidang Pengelolaan Sampah (Bank Sampah dan Komposting): Tim Adiwiyata bekerja sama dengan siswa pengelola Bank Sampah sekolah melakukan pemilahan sampah anorganik yang terkumpul, menimbang, dan mendokumentasikannya. Sementara itu, sampah organik langsung diproses menjadi kompos, memaksimalkan prinsip reduce, reuse, recycle. Pembenahan pada bidang ini bertujuan meningkatkan efektivitas sistem sirkular sampah di sekolah.
4. Bidang Sarana dan Prasarana Kelas Hijau: Fokus pembenahan di area ini adalah memperindah dan memaksimalkan fungsi taman-taman mini yang ada di depan setiap kelas, serta memastikan fasilitas kebersihan seperti tempat cuci tangan dan tempat sampah terpilah berfungsi optimal.
Menanamkan Karakter, Membangun Lingkungan
Kepala UPT SPF SMP Negeri 33 Makassar menyampaikan apresiasinya terhadap semangat gotong royong yang ditunjukkan oleh seluruh warga sekolah. Menurut beliau, kegiatan ‘Sabtu Bersih’ adalah fondasi penting dalam pendidikan karakter.
“Program Adiwiyata bukan hanya tentang keindahan fisik sekolah, melainkan tentang penanaman disiplin dan rasa kepemilikan. Ketika siswa bertanggung jawab membersihkan dan merawat area yang telah ditentukan, mereka sedang membangun kesadaran bahwa lingkungan adalah tanggung jawab bersama,” ujar beliau.
Lebih lanjut, koordinator Tim Adiwiyata menambahkan bahwa pembenahan yang dilakukan secara terperinci di “bidang masing-masing” ini memastikan program sekolah berkelanjutan. Setiap kelompok memiliki keahlian dan pengetahuan spesifik tentang cara merawat areanya, menjadikan upaya pelestarian lingkungan lebih efektif dan terukur.
Dampak Positif yang Terus Berlanjut
Setelah pelaksanaan kerja bakti yang berlangsung selama kurang lebih tiga jam, UPT SPF SMP Negeri 33 Makassar tampak lebih rapi, segar, dan siap menyambut kegiatan pembelajaran di pekan berikutnya. Sampah yang berhasil dipilah dan dikelola mencapai volume yang signifikan, membuktikan bahwa gerakan ini berhasil mengurangi volume sampah harian yang dibuang ke TPA.
Kegiatan ‘Sabtu Bersih’ Tim Adiwiyata SMP Negeri 33 Makassar ini menjadi contoh inspiratif bagaimana kolaborasi dan komitmen bersama dapat mewujudkan visi sekolah sebagai pusat pendidikan lingkungan yang nyaman, indah, dan berkelanjutan. Sekolah ini terus membuktikan diri sebagai pelopor dalam menjaga kebersihan lingkungan di tengah kota Makassar, sesuai semangat yang diusung oleh program Adiwiyata.
( Arifuddin Sikki )

