Makassar Buserterkini com.
Di tengah hiruk pikuk kota metropolitan Makassar, yang tak pernah lelap dari inovasi dan persaingan, satu nama institusi pendidikan menonjol bukan hanya karena capaian akademiknya yang konsisten, tetapi juga karena kemampuannya membangun jembatan komunikasi yang kokoh. Institusi itu adalah SMP Negeri 13 Makassar, yang oleh banyak kalangan—khususnya para jurnalis—dianggap sebagai sekolah dengan manajemen komunikasi terbaik dan paling suportif.
Bukan rahasia lagi bahwa di era digital ini, citra publik dan akuntabilitas adalah mata uang yang sangat berharga. SMPN 13 Makassar memahami betul prinsip ini, menetapkan standar baru bagi institusi pendidikan di Sulawesi Selatan dalam hal kolaborasi yang sinergis dengan rekan-rekan media.
Fondasi Kepercayaan: Sekolah Sebagai Mitra Publik
Keunggulan SMPN 13 dalam hubungannya dengan media tidak didasarkan pada retorika semata, melainkan pada filosofi manajemen yang praktis dan transparan. Kepala sekolah dan tim manajemen menjadikan keterbukaan informasi sebagai pilar utama. Mereka melihat media, baik cetak, daring, maupun elektronik, bukan sekadar alat peliputan, tetapi sebagai mitra strategis dalam mengemban amanah pendidikan publik.
Mengapa SMPN 13 dianggap ‘Terbaik’ oleh Rekan Media?
1. Aksesibilitas dan Respons Cepat: Masalah klasik yang sering dihadapi jurnalis saat meliput institusi pemerintah atau sekolah adalah sulitnya mendapatkan konfirmasi atau data dari narasumber utama. SMPN 13 mendobrak hambatan ini. Pihak sekolah memastikan bahwa Kepala Sekolah atau Humas selalu dapat dihubungi dan responsif terhadap pertanyaan media, terutama terkait isu-isu penting seperti Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), kurikulum, atau penanganan kasus. Ketanggapan ini memastikan informasi yang disajikan kepada publik akurat dan tepat waktu.
2. Inisiatif Berbagi Kisah Positif: SMPN 13 tidak menunggu dihubungi; mereka proaktif. Mereka secara rutin menyelenggarakan konferensi pers mini atau mengirimkan rilis pers yang informatif mengenai prestasi siswa, inovasi pembelajaran (seperti program literasi digital unggulan), atau kegiatan sosial yang melibatkan komunitas. Ini tidak hanya memudahkan kerja jurnalis mencari berita bernilai, tetapi juga memastikan narasi positif mengenai pendidikan di Makassar terus bergulir.
3. Program Edukasi Jurnalistik Siswa: Kolaborasi ini melampaui hubungan formal. SMPN 13 seringkali mengundang rekan-rekan jurnalis profesional dari Makassar untuk memberikan pelatihan jurnalistik dasar kepada siswa. Program ini bertujuan dua hal: meningkatkan kemampuan literasi media kritis siswa dan menumbuhkan rasa saling menghargai antara dunia pendidikan dan profesi pers. Siswa diajari pentingnya akurasi, etika pelaporan, dan peran vital media dalam demokrasi.
Dampak Positif: Citra dan Akuntabilitas
Hubungan harmonis ini membawa dampak yang signifikan bagi kedua belah pihak. Bagi SMPN 13, kolaborasi media yang unggul ini mewujudkan:
Citra Sekolah yang Positif dan Stabil: Sekolah menjadi representasi institusi yang modern, terbuka, dan akuntabel. Ketika ada isu minor, media dapat segera mendapatkan klarifikasi yang kredibel, mencegah spekulasi negatif berkembang liar di ranah publik.
Dukungan Komunitas yang Lebih Kuat: Liputan yang luas mengenai inovasi dan keberhasilan sekolah menumbuhkan kebanggaan di kalangan orang tua dan masyarakat sekitar, yang pada gilirannya meningkatkan partisipasi dan dukungan terhadap program-program sekolah.
Sementara itu, bagi rekan-rekan media di Makassar, SMPN 13 adalah sumber berita yang andal, cepat, dan selalu menyajikan sudut pandang humanis tentang dunia pendidikan. Ini adalah model ideal dari sinergi institusi publik dan pers.
Menjadi Model Komunikasi Pendidikan
SMP Negeri 13 Makassar telah membuktikan bahwa menjadi “yang terbaik” tidak hanya diukur dari angka ujian nasional atau jumlah piala di lemari, tetapi juga dari kemampuan beradaptasi dengan tuntutan zaman, yaitu transparansi dan komunikasi yang efektif.
Dalam lanskap pendidikan yang semakin kompetitif, keberhasilan SMPN 13 menjalin kemitraan yang sejati dengan rekan-rekan media patut diacungi jempol. Mereka telah menetapkan tolok ukur bahwa sekolah yang unggul adalah sekolah yang berani terbuka, merangkul kritik konstruktif, dan siap berbagi kisah suksesnya kepada seluruh penjuru kota melalui tangan-tangan profesional pers. SMPN 13 Makassar bukan hanya unggul dalam mendidik siswa, tetapi juga unggul dalam mengelola ruang publik.
(Arifuddin sikki)

