Makassar Buserterkini com.
dalam memperkuat tata kelola pemerintahan yang baik dengan mendukung penerapan manajemen risiko secara berkelanjutan.
Langkah ini dinilai strategis untuk meningkatkan efektivitas kinerja, mencegah potensi permasalahan, serta memastikan setiap program dan kegiatan berjalan sesuai dengan prinsip akuntabilitas dan transparansi. ( 12/12/2025 ).
Camat Rappocini menegaskan bahwa manajemen risiko merupakan bagian penting dalam sistem pengendalian internal pemerintah.
Dengan penerapan manajemen risiko yang terencana dan terukur, setiap unit kerja diharapkan mampu mengidentifikasi, menganalisis, serta mengendalikan berbagai risiko yang dapat menghambat pencapaian tujuan organisasi.
“Manajemen risiko bukan sekadar kewajiban administratif, tetapi kebutuhan untuk memastikan pelayanan publik berjalan optimal,” ujarnya dalam kegiatan penguatan tata kelola di lingkungan kecamatan.
Dalam mendukung manajemen risiko berkelanjutan, Kecamatan Rappocini mendorong seluruh kelurahan dan perangkat kecamatan untuk menyusun peta risiko (risk register) pada setiap program dan kegiatan. Peta risiko tersebut menjadi acuan dalam menentukan langkah mitigasi, penanggung jawab, serta indikator pengendalian risiko.
Dengan demikian, potensi masalah dapat diantisipasi sejak dini sebelum berdampak lebih luas.
Penguatan kapasitas sumber daya manusia juga menjadi perhatian utama.
Melalui sosialisasi, bimbingan teknis, dan pendampingan, aparatur kecamatan dibekali pemahaman terkait konsep manajemen risiko, penilaian risiko, hingga strategi pengendalian yang efektif. Upaya ini diharapkan mampu menumbuhkan budaya sadar risiko (risk awareness) di lingkungan kerja pemerintahan.
Selain itu, penerapan manajemen risiko berkelanjutan di Rappocini juga terintegrasi dengan perencanaan dan penganggaran.
Setiap rencana kerja disusun dengan mempertimbangkan potensi risiko yang mungkin muncul, baik dari aspek keuangan, operasional, kepatuhan, maupun reputasi.
Integrasi ini diyakini dapat meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan meminimalkan pemborosan sumber daya.
Transparansi dan akuntabilitas menjadi nilai yang terus ditekankan dalam penguatan tata kelola. Dengan manajemen risiko yang baik, pelaksanaan program dapat dipantau dan dievaluasi secara berkala, sehingga memudahkan proses pengawasan dan pelaporan. Masyarakat pun diharapkan dapat merasakan dampak positif melalui pelayanan publik yang lebih responsif dan berorientasi pada kebutuhan warga.
Pemerintah Kecamatan Rappocini juga membuka ruang kolaborasi dengan inspektorat, akademisi, dan pemangku kepentingan lainnya dalam mengembangkan praktik manajemen risiko yang adaptif dan berkelanjutan. Kolaborasi ini penting untuk memastikan penerapan manajemen risiko selalu selaras dengan regulasi, dinamika lingkungan, serta tantangan yang terus berkembang.
Dengan penguatan tata kelola dan dukungan terhadap manajemen risiko berkelanjutan, Kecamatan Rappocini optimistis dapat mewujudkan pemerintahan yang profesional, bersih, dan berdaya saing.
Komitmen ini diharapkan menjadi fondasi kuat dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik sekaligus mendukung pembangunan daerah yang berkelanjutan.
Arifuddin Sikki

