Makassar Buserterkini com.
Proyek pembangunan jalan yang membentang antara Enrekang dan Toraja, yang dilaporkan bernilai 3,8 miliar Rupiah, telah menjadi sorotan tajam di tengah tuduhan penipuan, penggelapan pajak, dan pengerjaan yang tidak memenuhi standar. Proyek yang dikerjakan oleh PT. Prima Jaya ini menghadapi tuduhan serius terkait keabsahan alamat perusahaan dan penyimpangan keuangan.
Berdasarkan hasil investigasi Tim Buser Terkini Com, terdapat perbedaan antara alamat terdaftar PT. Prima Jaya dengan alamat yang digunakan untuk proyek tersebut. Sumber-sumber menduga perusahaan tersebut menggunakan alamat di Jalan Petrani, sedangkan alamat resminya berada di Jalan Sunu, sehingga berpotensi terjadi pemalsuan.
Kontroversi ini semakin memanas setelah Direktur Utama PT. Prima Jaya, yang diidentifikasi sebagai Haji Wiwin, dituduh tidak membayar pajak terkait proyek tersebut. Tuduhan ini, ditambah dengan klaim bahwa proyek tersebut dilaksanakan dengan bahan-bahan yang tidak memenuhi standar dan teknik yang meragukan (“proyek asal jadi”), telah memicu kekhawatiran publik tentang kualitas dan keawetan jalan tersebut.
Tuduhan yang dilayangkan kepada PT. Prima Jaya dan Direktur Utamanya adalah serius dan perlu segera mendapat perhatian. Jika terbukti benar, pelanggaran ini dapat menimbulkan konsekuensi yang signifikan, termasuk akibat hukum dan potensi penundaan proyek serta terganggunya infrastruktur.
Tuduhan yang disorot oleh Tim Buser Terkini Com menimbulkan beberapa pertanyaan kritis:
Apakah perbedaan alamat tersebut merupakan kesalahan yang nyata atau kesalahan penyajian yang disengaja? Diperlukan penyelidikan menyeluruh untuk memastikan lokasi sebenarnya dari kantor pusat PT. Prima Jaya dan menentukan alasan di balik dugaan perubahan tersebut.
Apakah tuduhan penggelapan pajak terbukti? Otoritas pajak perlu memeriksa catatan keuangan PT. Prima Jaya untuk memverifikasi kepatuhan terhadap peraturan perpajakan.
Apakah kualitas konstruksi jalan benar-benar di bawah standar? Penilaian teknik independen harus dilakukan untuk mengevaluasi bahan dan teknik yang digunakan, guna memastikan jalan memenuhi standar keselamatan dan ketahanan.
Situasinya terus berkembang, dan investigasi yang sedang berlangsung sangat penting untuk mengungkap kebenaran dan memastikan akuntabilitas. Publik berhak atas transparansi dalam masalah ini, dan pihak berwenang harus bertindak cepat dan tegas untuk menangani tuduhan ini dan melindungi kepentingan masyarakat. Kasus ini menjadi pengingat yang jelas tentang pentingnya pengawasan yang kuat dan uji tuntas dalam proyek infrastruktur publik.
( Tim Buserterkini )

