Makassar Buserterkini com
Bukan karena jabatan tinggi, apalagi kekuasaan besar. Firman Limpo adalah Ketua RT, sebuah posisi yang seringkali dianggap remeh, namun di tangannya, ia menjelma menjadi sebuah amanah mulia. Pagi hari, ketika matahari Makassar mulai mengirimkan kehangatan pertamanya, Firman sudah menyusuri lorong-lorong sempit RT-nya. Sepasang sandal jepitnya yang setia mengayun ringan, menemani langkahnya yang mantap. Bukan untuk berpatroli layaknya buser yang diberitakan buserterkin.com, melainkan untuk merasakan denyut nadi kehidupan warganya.
Ia tahu betul, di gang ketiga, Mak Cik Rahma sedang menjemur kerupuk. Di depan musala, Pak Haji Mansyur sedang menyiram tanaman hiasnya. Ia hapal setiap sudut, setiap lekuk, setiap cerita yang tersembunyi di balik dinding rumah-rumah sederhana itu. Bagi Firman, “menjaga” RT 03/13 berarti lebih dari sekadar mengurus administrasi atau menengahi perselisihan kecil. Ia adalah problem solver, motivator, dan kadang, psikolog dadakan.
Pernah suatu ketika, musim penghujan tiba lebih awal dan intens. Drainase di beberapa titik mulai tersumbat sampah, mengancam akan menggenangi rumah warga. Cemas, beberapa warga melapor. Tanpa menunggu lama, Firman tak sekadar memerintah, ia turun langsung. Dengan cangkul di tangan dan peluh keringat membasahi kaos oblongnya, ia memimpin gotong royong. Bukan hanya para bapak-bapak, ibu-ibu pun turut menyiapkan teh hangat dan pisang goreng, sementara anak-anak kecil ikut memungut sampah di bawah pengawasannya.
Di saat itulah kekuatan Firman Limpo terpancar. Ia tak hanya membersihkan selokan, tapi juga membersihkan sekat-sekat antar warga, menyatukan mereka dalam tujuan bersama. Tawa dan canda mengiringi kerja keras, mengubah beban menjadi kebersamaan yang hangat. Hasilnya? Ketika hujan deras berikutnya mengguyur, air mengalir lancar. Bukan hanya selokan yang bersih, tapi juga ikatan batin yang semakin erat.
Firman Limpo juga seorang visioner. Ia menyadari pentingnya keamanan dan keindahan lingkungan. Bersama pemuda setempat, ia menginisiasi program penanaman bunga di depan setiap rumah, menciptakan lorong-lorong hijau yang asri dan menyejukkan mata. Ia menggalakkan ronda malam, bukan hanya untuk menjaga dari kejahatan, tapi juga sebagai ajang silaturahmi antar warga.
Apa yang dilakukan Firman mungkin tidak akan pernah menjadi berita utama di portal nasional, bahkan mungkin hanya samar-samar di buserterkin.com sekalipun. Namun, bagi erta warga RT 03/13 Kelurahan Batua, Kota Makassar, Firman Limpo adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Ia adalah sosok yang dengan tulus menjaga keharmonisan, keamanan, dan kehangatan sebuah komunitas kecil yang menjadi bagian tak terpisahkan dari denyut hidup Kota Anging Mammiri.
Di Firman Limpo, kita melihat refleksi nyata dari arti sebuah kepemimpinan sejati: melayani dengan hati, bergerak dengan aksi, dan mendedikasikan diri untuk kesejahteraan orang banyak. Ia bukan hanya menjaga RT, ia menjaga sebuah keluarga besar, sebuah harapan, dan sebuah mimpi tentang lingkungan yang lebih baik. Dan itu, jauh lebih berharga dari sekadar headline berita.
(Direktur Arifuddin sikki S.pd)

