Makassar Buserterkini.com – Proyek revitalisasi SMK Negeri 1 Makassar di Jalan Andi Pangerangi No. 38, Kota Makassar, yang menghabiskan dana Rp 6.440.670.000 dari APBN Tahun Anggaran 2023, kini menjadi sorotan. Berdasarkan pantauan lapangan Buserterkini.com, progres pembangunan yang sedang berlangsung jauh dari kata memuaskan dan menimbulkan tanda tanya besar soal transparansi dan kualitas pekerjaan.
Plang proyek yang terpampang jelas menunjukkan bantuan pemerintah dalam Program Revitalisasi Satuan Pendidikan dengan masa kerja 131 hari kalender, dari 6 Agustus hingga 15 Desember 2023. Namun, kondisi fisik di lokasi memperlihatkan material berserakan, pengerjaan dinding yang tampak asal-asalan, serta struktur atap yang belum rampung meski waktu pelaksanaan hampir habis.
Sejumlah pekerja terlihat bekerja tanpa pengawasan ketat dari konsultan proyek. Bahkan, beberapa material bekas tampak dibiarkan menumpuk di lapangan basket sekolah, menimbulkan kesan proyek ini dikerjakan seadanya tanpa manajemen konstruksi yang baik.
Kalau melihat anggarannya yang mencapai lebih dari Rp 6,4 miliar, seharusnya hasilnya jauh lebih baik. Ini malah terkesan proyek main-main, ujar seorang warga sekitar yang enggan disebutkan namanya.
Selain masalah teknis, transparansi penggunaan anggaran juga dipertanyakan. Tidak ada rincian yang jelas tentang spesifikasi teknis (RAB) yang bisa diakses publik. Hal ini berpotensi membuka celah penyimpangan, mengingat proyek dikerjakan oleh Panitia Pembangunan Satuan Pendidikan (P2SP) internal sekolah yang notabene bukan kontraktor profesional.
Aktivis pemerhati pendidikan di Makassar pun mulai angkat bicara. Mereka mendesak Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan dan aparat penegak hukum untuk turun tangan melakukan audit investigasi. “Dana sebesar itu bukan angka kecil. Kami khawatir terjadi praktik mark-up atau kualitas bangunan yang dikorbankan demi keuntungan segelintir pihak, tegas salah seorang aktivis.
Dengan nilai proyek miliaran rupiah, publik berhak mengetahui ke mana larinya anggaran negara. Proyek revitalisasi sekolah seharusnya menjadi sarana peningkatan mutu pendidikan, bukan ajang bancakan oknum tertentu.
Buserterkini.com akan terus mengawal proyek ini dan mengonfirmasi pihak-pihak terkait, termasuk kepala sekolah dan Dinas Pendidikan Sulsel, agar masyarakat mendapatkan penjelasan transparan.
( Arifuddin Sikki)

